Review/preview - Issue - News - Comments - Mind words

Friday, July 03, 2009

Golput itu Penakut !!

Kenapa saya bilang Golput itu penakut? Mereka kan hanya tidak memilih/mencontreng saja kan?

Ups, mungkin perlu diperjelas dulu bahwa Golongan terbagi menjadi 3.
- Golongan pekat/hitam : yang dengan tegas menunjukkan sikap dan pilihan mereka,
- Golongan abu-abu : mereka yang bisanya cuma manut dan ngedumel dibelakang,
- Golongan putih : mereka yang tidak mau campur tangan karena tidak punya sikap.

Berhubungan dengan Pemilu Presiden 8 Juli 2009 besok, golongan2 tersebut sudah saling bermekaran dan bersemi bagaikan jamur. Mereka yg berani dengan tegas menentukan sikap dan pilihan sudah terlihat jelas. Bahkan omongannya pun sering terdengar membosankan karena sering melakukan persuasi.
Sedangkan yang ragu2, mungkin hanya akan memilih capres yang sedia memberi dana segar. Atau mungkin ngikut orang lain nyontreng yang mana.
tapi, mereka yg sok suci. Begitu apatis dan skeptis terhadap ketiga calon hanya akan menghujat dan mencela.

Mereka yang sok bersih, dan merasa benar itu sebenarnya hanya penakut saja. berkedok dengan hujatan dan celaan pada semua capres.
Setidaknya saya menemukan beberapa faktor kenapa mereka menjadi Golput.

1. Trauma dengan pemerintah lama, apatis dengan paradigma atau sosok capres yang ada. Nah, kalo orang begini tipe orang yang pengen ngikut kuasa dan tenar aja.

2. Takut pilihannya salah ketika ternyata capres yang dia pilih tidak bisa mewujudkan janji dan impian masyarakat. Ini tipe orang yang nggak mau bertanggung jawab.

3. Takut pilihannya kalah dalam pemilu. Wah, kalo ini alasan paling nggak masuk akal ! menyerah sebelum bertarung.

4. Tukang pamer. Mereka yang ingin terlihat "beda" karena tidak memilih, sesumbar kemana-mana. Orang seperti ini sedang dalam masa puber dan pencarian jati diri.

5. Alasan pekerjaan. kalau yang ini bisa sedikit dimaafkan. Mungkin sedang giliran piket saat jam pengambilan suara.

6. Tidak terdaftar dalam DPT. Bagaimana kerja KPU ini?

Dengan analogi : "Wajib bagi yang mampu".
memilih pemimpin juga wajib bagi yang mampu. Mampu dalam pengertian punya hak pilih (syaratnya apa saja, tentu kita sudah tau)
Mampu karena Negara sedang mengadakan hajatan penting. hajatan yang menentukan arah dan pola perkembangan negara 5 tahun ke depan.

Sekarang semakin jelas bahwa alasan menjadi Golput adalah sangat mengada-ada.
Setidaknya ada sedikit rasa simpatik pada salah satu calon, pilihlah ! meski mungkin dia tidak sesuai kehendak anda.
Karena menjadi Golput karena tidak memilih sama dengan menjadi penakut untuk memajukan bangsa. Dan tentu saja lari dari tanggung jawab sebagai warga sangat tidak etis.
Terlebih lagi menghindar dari amanah agama melalui pemerintah, adalah dosa.

Apalagi alasan untuk menjadi Golput ?
Ingat, 8 Juli contreng salah satu calon. Untuk Indonesia yang lebih baik !

No comments: