Review/preview - Issue - News - Comments - Mind words

Thursday, December 18, 2008

Fotografi kamera ponsel dalam cahaya rendah

Beruntung sekali kini banyak ponsel kamera sudah mengadopsi lampu Xenon sebagai flash, hal yang mungkin masih jauh dari angan-angan jika mengingat sejarah ponsel kamera yang ada pada awalnya.
Persaingan besar resolusi kamera digital yang terintegrasi pada ponsel selama beberapa tahun belakangan seakan hanya memberi doktrin bahwa semakin besar resolusi kamera yang dimiliki, berarti hasil foto akan makin bagus. Yang jadi masalah adalah belum banyak yang menyadari perkembangan lensa optik dan ukuran sensor yang jelas-jelas memberi pengaruh besar pada kualitas foto yang dihasilkan.
Ponsel kamera belakangan ini memiliki resolusi yang mencapai beberapa mega piksel, lensa optic yang bermerek, software proses gambar yang lebih baik dan bahkan fitur anti blur ( mengambil foto pada benda bergerak ), Tapi sektor yang ditinggalkan adalah pasokan energi untuk lampu flash saat mengambil foto dalam keadaan cahaya rendah, seperti pada beberapa smartphone yang beredar.

Sebagai strategi memangkas harga dengan mengganti lampu Xenon dengan lampu led menjadi andalan (lagipula lampu Xenon membutuhkan, 1000 sampai 2000 kali tenaga dibandingkan lampu led. Lampu led lebih kecil, biasa digunakan untuk penerangan pada pengambilan video atau bahkan sebagai lampu senter). Vendor ponsel memaksa para pengguna terpuaskan dengan solusi kecil tersebut yang meskipun bukan kesederhanaan kemampuan tambahan kamera ponsel yang dibutuhkan, tapi juga sensitifitas sensor yang dimiliki, seperti terhadap cahaya.
Nokia berhasil membuat ponsel kamera dengan lampu flash yang menghasilkan gambar cukup baik dalam kondisi cahaya rendah, seperti di dalam ruangan. Slogan ‘Teknologi yang mengerti anda’ seolah dibuktikan dengan segala kemudahan yang ditawarkan, kita dapat mengambil gambar kapanpun, dimanapun, kondisi apapun. Kehadiran lampu flash Xenon memberi tambahan pengaruh baik pada kualitas hasil foto yang diambil. Meskipun masalah yang kemudian muncul adalah bahwa ponsel kamera dengan lampu flash Xenon hanya pada segmen high-end alias ponsel berharga lebih mahal. Xenon flash memberikan kualitas gambar 1000 kali lebih jelas dan terang daripada yang menggunakan lampu flash led dan mampu mendukung kecepatan shutter kamera hingga 100 kali lipat. Serta membutuhkan waktu lebih singkat untuk memproses kualitas exposure pada foto ketimbang menggunakan lampu led. Terakhir, Xenon Flash menyuguhkan distribusi cahaya lebih luas dan lebih beragam dibandingkan dengan lampu led. Bahkan warna yang dibiaskan oleh suhu keadaan sekitar bias ditangkap dengan natural.
Sony Ericsson mengawali penggunan lampu flash Xenon pada produksi ponsel mereka yang berkategori ‘K’, yang notabene memang menyasar untuk ponsel berkamera dengan kulaitas mumpuni.
Akhirnya, kita sebagai konsumen dari vendor-vendor ponsel besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung, Motorola, LG, dll hanya bias berharap mereka bias mengadopsi teknologi lampu flash Xenon pada ponsel kamera pada segmen ponsel middle-end atau bahkan low-end (ngimpi kali ya, hp low-end pake flash sekeren Xenon).

No comments: