Review/preview - Issue - News - Comments - Mind words

Sunday, February 22, 2009

Berebut kursi presiden RI

Lihatlah betapa serunya persaingan dalam kandidasi presiden RI dalam setiap partai politik yang bertebaran di Indonesia. Mau pilih siapa ? ntar dulu, kita mesti nunggu hasil Pemilu episode pertama, partai mana yang menguasai banyak kursi di DPR sana.
Mari kita lihat siapa saja kandidat yang sudah tersiar di media massa. Tapi maaf saja, ini sekedar pendapat pribadi saya.

Sejak pensiun dari gubernur DKI Jakarta, Soetiyoso sudah menyatakan siap untuk menjadi Presiden RI berikutnya. Track record yang dia punya ? lihat saja apa yang sudah buat untuk Jakarta. Ada yang bilang baik, ada yang bilang nggak baik, itu semua pendapat yang relevan. Toh gak semua orang setuju dengan adanya busway, tapi tiap hari naik busway.

Sebagai anak dari presiden pertama, Megawati Soekarnoputri sepertinya hanya menjual wibawa dan kharisma yang diturunkan oleh sang ayah. Track record yang dia punya nggak begitu kentara kecuali beberapa BUMN yang dijual pada pihak asing. Bukan menyalahkan, memang pada kenyataannya BUMN kalo dipegang sendiri oleh negara malah sering merugi, tapi begitu dipegang pihak ketiga, untungnya bisa berlipat-lipat.

Susilo Bambang Yudhoyono masih tercatat sebagai Presiden RI saat ini, beliau belum menyatakan diri untuk maju sebagai calon presiden. Tapi, mau siapa lagi calon dari Partai Demokrat. Sebagai orang yang pernah mencium aroma militer, paling tidak dia bisa menerapkan disiplin dalam bertugas. Meski belum sebaik Pak Harto (saya bukan membela Orde Baru, tapi bandingkanlah tingkat ketegasan kepemerintahan mereka). Track record SBY mungkin masih bisa jelas terlihat oleh mata, 2 kali menaikkan harga BBM lalu menurunkannya sebanyak 3 kali. Tapi toh harga2 kebutuhan pokok tetap merangkak naik.

Jusuf Kalla. Tidak ada satu sisi pun dari beliau yang saya suka. Seorang pengusaha yang memang otaknya cuma berisi tentang cara berdagang. Jadi cara menjalankan pemerintah sebagai pembantu presiden hingga saat ini ia laksanakan seperti memimpin sebuah perusahaan. SBY presdir, JK manajer-nya. Track record yang beliau punya : saya nggak tahu banyak apa saja yang sudah dia perbuat. Yang jelas menyatakan siap menjadi calon presiden dari Partai Golkar di Istana Wakil Presiden merupakan tindakan yang salah tempat.

Sri Sultan Hamengku Buwono X mungkin bukan seorang negarawan. Jadi apa yang beliau buktikan pada perkembangan Yogyakarta bukanlah merupakan cerminan yang cocok. Tapi menurut saya, ketika seorang raja ikut bergabung di percaturan politik negara, kok rasanya seperti menjual negeri (baca : kerajaan) sendiri. Sebagai mantan mahasiswa di Jogja, saya hanya mendukung beliau untuk terus memimpin Jogja, bukan Indonesia. Terlepas dari apakah ia sanggup atau tidak.

Rizal Malarangeng pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden independen. Mungkin saya yang buta politik atau bagaimana, saya sendiri belum banyak mendengar tentang beliau kecuali nama saudaranya yang begitu membosankan ketika banyak berbicara. Apalagi, peraturan pemilu kali ini sepertinya memberatkan calon presiden independen. Sanggupkah dia mencari massa?

Sebagai tokoh yang sangat berpengaruh di NU, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah mencicipi posisi sebagai Presiden. Track recordnya ? ah, kalo saya bilang yang jelek2 nanti orang2 NU bisa marah dong. Tapi yang jelas, mungkin sedikit mengingatkan tentang ucapan2 Gus Dur yang sering menjadi kontroversi, dilematis dan sembrono. Wah, sebagai pemimpin suatu kaum bolehlah sedikit memancing emosi dan tawa, tapi sebagai pemimpin negara ...

Saya belum mendengar kabar tentang Amien Rais. Apakah beliau juga siap untuk menjadi calon presiden kembali. Saya sebagai alumni sekolah Muhammadiyah, pernah mengikuti beberapa seminar beliau, menilai bahwa ia bukanlah seorang negarawan melainkan cendikiawan. Seperti halnya BJ Habibie, yang merupakan ilmuwan bukan negarawan. Jadi, pendapat2 yang beliau ucapkan adalah suatu wacana yang memang perlu dikaji dan dipahami. yang jadi masalah adalah seorang Presiden bukan dimintai pendapat tetapi keputusan yang bijak dan efisien.

Mungkin itu beberapa kandidat presiden RI yang saya tahu, dan beberapa opini atau penilaian saya terhadap mereka. Bukan menjelek-jelekkan tapi sebagai bahan pembicaraan (semoga bukan merupakan dosa karena membicarakan orang), atau sebagai bahan pertimbangan untuk kita agar tidak memilih pemimpin yang kurang tepat (kalau gak mau dibilang salah).

Sukseskan Pemilu 2009 dengan adil, bijaksana, damai dan tentu saja aman !!!

No comments: